Perencanaan Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah Kapasitas 800 kg/jam
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
This study aims to design a peanut peeling machine (pods) by utilizing an electric motor as a driving machine and a transmission system to continue rotation to a skin-peeling mechanism using a rotary type that drives a roller rotating shaft connected via a v-belt. The planning method in this research is the design of the peanut skin peeler machine, the method of planning elements and machine components, and making technical drawings. The results of this study are in the form of a Peanut Peeling Machine (pod) design, including the working principle of the Peanut Skin Peeler Machine, which is based on friction and surface pressure. Peanut Peeler Machine planning, and Peanut Peeling Machine technical drawings include: design/model, dimensions/size of machine components and elements, materials/materials, as well as instructions for the processing of each component/element of the machine.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu mesin pengupas kulit (polong) kacang tanah dengan memanfaatkan motor listrik sebagai mesin penggerak dan sistem transmisi untuk meneruskan putaran ke mekanisme pengupasan kulit menggunakan tipe rotary yang menggerakkan poros pemutar roller yang dihubungkan melalui v-belt. Metode perencanaan dalam penelitian ini yaitu desain mesin pengupas kulit kacang tanah, metode perencanaan elemen dan komponen mesin, dan pembuatan gambar teknik. Hasil dari penelitian ini berupa rancangan mesin pengupas kulit (polong) kacang tanah, diantaranya prinsip kerja Mesin pengupas kulit kacang tanah yaitu berdasarkan gesekan dan tekanan permukaan roller pengupas (dilapisi karet) yang berputar terhadap kulit (polong) kacang tanah dan kisi Stator, spesifikasi hasil perencanaan mesin pengupas kulit kacang tanah, dan gambar teknik mesin pengupas kulit (polong) kacang tanah meliputi: desain/model, dimensi/ukuran komponen dan elemen mesin, bahan/material, serta instruksi proses pengerjaan masing-masing komponen/elemen mesin.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
[2] B. Wirawan and S. Wahyuni, “Memproduksi Benih Bersertifikat,” Jakarta: Penebar Swadaya, vol. 120, 2002.
[3] Suprapto, Bertanam Kacang Tanah (Arachis Hypogae L). Jakarta: Penebar Swadaya, 2004.
[4] A. Sutejo and A. R. Prayoga, “Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Ari Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Tipe Engkol,” J. Keteknikan Pertan., vol. 26, no. 2, 2012.
[5] A. Rahayuningtyas and N. Afifah, “Seminar Sains dan Teknologi, Universitas Lampung: Uji Performansi Mesin Perontok Kacang Pada Berbagai Variasi Kecepatan Putar,” Univ. Lampung, 2008.
[6] T. Adisarwanto, Meningkatkan produksi kacang tanah di lahan sawah dan lahan kering. Penebar Swadaya, 2000.
[7] H. Hidayat and M. Mulyani, “Lahan Kering untuk pertanian dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering,” Pus. Penelit. Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Jakarta Dep. Pertan., 2002.
[8] E. Julianti and M. Nurminah, “Teknologi Pengemasan,” Bahan Ajar Fak. Pertan. Univ. Sumatera Utara, 2006.
[9] T. Tamrin, “The Designing of Disk Type Peanut Shell Cracker,” J. Teknol. Pertan., vol. 11, no. 3, 2010.
[10] A. M. Caballero and R. G. Tangonan, “Low-cost peanut sheller,” NSTA [National Sci. Technol. Authority] Technol. J., 1985.
[11] S. K. Chaturvedi, D. Sen Gupta, and R. Jain, “Biology of food legumes,” U Biol. Breed. food Legum. (Pratap A, Kumar J, ur.), CABI Int. Chambridge, pp. 35–48, 2011.
[12] M. S. Abbas, A. M. Dobeie, C. R. Azzam, and A. S. Soliman, “Identification of salt tolerant genotypes among Egyptian and Nigerian peanut (Arachis hypogaea L.) using biochemical and molecular tools,” in Mitigating Environmental Stresses for Agricultural Sustainability in Egypt, Springer, 2021, pp. 437–469.
[13] E. L. Dossa et al., “Crop productivity and nutrient dynamics in a shrub‐based farming system of the Sahel,” Agron. J., vol. 105, no. 4, pp. 1237–1246, 2013.
[14] M. Mirwan, “PENGARUH LAMA FERMENTASI DENGAN Trichoderma viride TERHADAP NILAI FRAKSI SERAT KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea L).” Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 2018.
[15] R. F. Syafi’i, “Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Fraksi Polar Ekstrak Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L).” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
[16] M. Nuryasin, “Pengaruh Level Inokulum Trichoderma Viride Terhadap Kualitas Kimia Fermentasi Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) SKRIPSI.” Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 2018.
[17] T. Purbiati, A. Umar, and A. Supriyanto, “Pengkajian adaptasi varietas-varietas bawang merah pada lahan gambut di Kalimantan Barat,” in Prosiding Seminar Hortikultura Indonesia, 2010, pp. 1–8.
[18] A. Susanti, “Potensi Kulit Kacang Tanah Sebagai Adsorben Zat Warna Reaktif Cibacron Red,” Skripsi. Inst. Pertan. Bogor, 2009.
[19] H. A. R. Mazuki, Bertanam Kacang Tanah (Revisi), no. 32. Niaga Swadaya, 1987.
[20] M. K. Palomar, “Peanut in the philippine food system: A macro study,” 1998.
[21] H. Darmawan, “Pengantar perancangan teknik (perancangan produk),” Jakarta Direktorat Jenderal Pendidik. Tinggi Dep. Pendidik. Nas., 2000.
[22] V. N. Van Harling and H. Apasi, “Perancangan Poros Dan Bearing Pada Mesin Perajang Singkong,” Soscied, vol. 1, no. 2, pp. 42–48, 2018.
[23] F. P. Matondang, “Pengembangan Alat Pengupas Kulit Pinang Menggunakan Sistem Dua Poros Secara Paralel.” Universitas Islam Riau, 2017.